Wacana Pemerintah Blokir Roblox Picu Pro dan Kontra di Kalangan Warga
Isu kemungkinan pemerintah memblokir Roblox sedang ramai dibicarakan. Platform game yang digemari anak-anak dan remaja ini menjadi sorotan karena dinilai mengandung konten yang rawan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti bahkan menyarankan siswa sekolah dasar tidak bermain Roblox. Ia menilai game tersebut memiliki unsur kekerasan dan apa yang dilihat anak-anak di dalamnya berpotensi ditiru tanpa filter nyata.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan bahwa pemerintah tidak ragu mengambil tindakan tegas jika konten di Roblox terbukti memengaruhi perilaku generasi muda secara negatif. Pemblokiran menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan serius. Namun langkah itu belum diambil karena masih ada proses evaluasi menyeluruh dari pihak terkait.
DPR juga ikut memberikan pandangan. Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian menyebut bahwa Roblox bukanlah akar masalah. Menurutnya, pemblokiran sebaiknya dihindari selama orang tua dan guru mau terlibat aktif mengawasi penggunaan platform oleh anak. Meski begitu, ada juga anggota dewan yang mendukung pemblokiran demi menjaga kesehatan mental dan moral generasi muda dari paparan konten yang dianggap tidak pantas.
Konten negatif yang menjadi kekhawatiran mencakup adegan kekerasan, bahasa kasar, hingga potensi masuknya unsur judi online. Semua hal ini dinilai belum layak untuk dikonsumsi anak-anak. Karena itu, sebagian pihak menilai pemblokiran adalah langkah yang tepat, sementara yang lain mendorong pengawasan ketat tanpa menutup akses sepenuhnya.
Saat ini Roblox belum resmi diblokir di Indonesia. Pemerintah masih menimbang berbagai opsi yang paling tepat untuk melindungi anak-anak. Di sisi lain, orang tua diimbau untuk lebih melek digital, memahami dunia maya tempat anak-anak berinteraksi, serta memberikan batasan yang sehat dalam penggunaan perangkat. Tujuannya bukan untuk melarang sepenuhnya, tetapi mengarahkan agar penggunaan teknologi tetap aman dan bermanfaat.
Beberapa negara lain seperti Turki dan Oman sudah lebih dulu memblokir Roblox karena alasan keamanan dan moderasi konten yang dianggap kurang memadai. Pengalaman tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi Indonesia dalam mengambil keputusan.
Wacana ini mengingatkan kita bahwa teknologi selalu memiliki dua sisi. Dengan pengawasan dan edukasi yang tepat, anak-anak dapat tetap menikmati hiburan tanpa mengorbankan keamanan dan perkembangan mental mereka.
Baca artikel lainnya di https://www.dmastekno.com/
Posting Komentar untuk "Wacana Pemerintah Blokir Roblox Picu Pro dan Kontra di Kalangan Warga"
Posting Komentar