10 Negara Pengguna Facebook Terbanyak di Dunia Tahun 2025: India Masih Merajai, Indonesia di Posisi Berapa?
Di tengah gempuran platform media sosial baru yang berbasis video pendek dan tren viral yang silih berganti, Facebook membuktikan dirinya sebagai raksasa teknologi yang tak tergoyahkan. Banyak pengamat teknologi yang sempat memprediksi kejatuhan platform besutan Mark Zuckerberg ini, namun data terbaru menjelang akhir tahun 2025 menunjukkan fakta yang justru sebaliknya. Facebook tetap menjadi entitas dominan dalam ekosistem digital global. Menariknya, jika kita menelusuri data statistik terbaru mengenai 10 negara pengguna facebook terbanyak di dunia, kita akan menemukan pola pergeseran demografi digital yang sangat signifikan dari negara barat menuju negara-negara berkembang di Asia dan Amerika Latin.
Fenomena bertahannya Facebook di puncak klasemen media sosial tidak lepas dari kemampuannya beradaptasi. Transformasi dari sekadar tempat menulis status menjadi ekosistem bisnis melalui Marketplace, hiburan melalui Reels, dan diskusi komunitas melalui Grup, telah membuat pengguna setianya enggan berpaling. Bagi para pemasar digital, investor, maupun pengamat sosial, mengetahui daftar 10 negara pengguna facebook terbanyak di dunia bukan sekadar melihat angka statistik, melainkan memahami peta kekuatan ekonomi digital global saat ini. Negara-negara yang masuk dalam daftar ini memegang kunci perputaran informasi dan ekonomi digital yang masif. Mari kita bedah satu per satu negara mana saja yang menyumbang populasi terbesar di "benua biru" virtual ini dan faktor apa yang melatarbelakanginya.
Hegemoni Meta dan Lanskap Digital Global 2025
Sebelum masuk ke rincian per negara, kita perlu melihat gambaran besar atau big picture dari situasi Facebook di tahun 2025. Hingga Oktober 2025, Facebook mencatatkan lebih dari 3 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Angka ini adalah pencapaian monumental yang belum bisa disamai oleh platform manapun. Strategi Meta untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam algoritma rekomendasi konten dinilai sukses besar dalam menjaga retensi pengguna.
Pertumbuhan terbesar tidak lagi datang dari Eropa atau Amerika Utara yang pasarnya sudah jenuh (saturated), melainkan dari kawasan Asia Pasifik. Konektivitas internet yang semakin murah, penetrasi smartphone murah yang merata, dan kebutuhan akan platform komunitas yang stabil menjadi pendorong utamanya. Berikut adalah analisis mendalam mengenai sepuluh negara dengan basis pengguna Facebook terbesar di dunia berdasarkan data terbaru tahun 2025.
1. India: Sang Juara Bertahan dengan Angka Fantastis
Di posisi puncak, tidak tergoyahkan selama beberapa tahun terakhir, adalah India. Negeri Bollywood ini mencatatkan angka pengguna yang sangat masif, menembus angka 400 juta pengguna aktif. Dominasi India dalam daftar ini didorong oleh beberapa faktor fundamental. Pertama, tentu saja jumlah populasi mereka yang kini telah menyalip Tiongkok sebagai negara terpadat di dunia.
Namun, faktor populasi saja tidak cukup. Revolusi data internet murah yang dimulai beberapa tahun lalu oleh penyedia layanan telekomunikasi lokal seperti Jio telah mengubah wajah digital India. Masyarakat di pedesaan yang sebelumnya tidak tersentuh internet, kini menjadikan Facebook sebagai gerbang utama mereka menuju dunia maya. Di India, Facebook bukan hanya tempat bersosialisasi. Platform ini digunakan sebagai alat politik yang kuat, sarana edukasi, dan bahkan pasar utama bagi jutaan pedagang kecil. Fitur Facebook Lite yang ringan sangat populer di sini, memungkinkan akses lancar meski dengan perangkat spesifikasi rendah dan sinyal yang tidak stabil.
2. Amerika Serikat: Basis Utama yang Masih Kuat
Meskipun sering dianggap sebagai platform "orang tua" oleh generasi Z di Amerika, Negeri Paman Sam tetap bertengger di posisi kedua. Amerika Serikat memiliki basis pengguna yang sangat loyal dan mapan dengan angka berkisar di atas 190 juta pengguna. Di negara asalnya ini, fungsi Facebook telah berevolusi menjadi buku telepon digital modern.
Pasar iklan digital di Amerika Serikat melalui Facebook adalah yang paling bernilai di dunia. Pengguna di sini memiliki daya beli yang tinggi, menjadikan mereka target utama para pengiklan. Selain itu, Facebook Marketplace di Amerika Serikat telah menjadi pesaing serius bagi platform e-commerce tradisional seperti eBay atau Craigslist. Masyarakat Amerika menggunakan Facebook untuk jual beli mobil bekas, properti, hingga barang rumah tangga dalam skala lokal. Keterlibatan dalam grup komunitas lokal dan diskusi politik juga menjadi alasan mengapa warga Amerika sulit meninggalkan platform ini meskipun ada isu privasi data yang sering mencuat.
3. Indonesia: Raksasa Digital Asia Tenggara
Kita patut berbangga, atau mungkin waspada, karena Indonesia secara konsisten menempati peringkat ketiga dalam daftar 10 negara pengguna facebook terbanyak di dunia. Dengan jumlah pengguna yang diperkirakan mencapai lebih dari 185 juta jiwa pada tahun 2025, Indonesia adalah pasar kunci bagi Meta di Asia Tenggara.
Karakteristik pengguna di Indonesia sangat unik. Facebook di sini adalah "internet" itu sendiri bagi sebagian kalangan. Peran UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) sangat besar dalam menopang ekosistem Facebook di tanah air. Grup-grup jual beli, komunitas hobi, hingga grup informasi lingkungan RT/RW sangat aktif. Berbeda dengan negara barat, pengguna Indonesia sangat komunal. Mereka suka berkomentar, membagikan ulang, dan berinteraksi. Selain itu, integrasi Facebook dengan kebiasaan "kepo" atau rasa ingin tahu yang tinggi membuat durasi penggunaan harian di Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia. Tahun 2025 juga menandai maraknya penggunaan fitur Reels oleh konten kreator lokal yang mencari monetisasi, menyaingi popularitas TikTok.
4. Brasil: Jantung Sosial Amerika Latin
Bergeser ke Amerika Latin, Brasil menempati posisi keempat dengan basis pengguna yang sangat besar, berkisar di angka 130 juta pengguna. Orang Brasil dikenal dengan budaya yang sangat sosial, ekspresif, dan terbuka. Budaya ini terjemahkan dengan sempurna ke dalam platform media sosial.
Di Brasil, Facebook bekerja berdampingan sangat erat dengan WhatsApp (yang juga milik Meta). Strategi cross-platform ini sangat efektif. Bisnis lokal menggunakan Facebook Page sebagai etalase toko, dan menutup penjualan melalui WhatsApp. Selain itu, konsumsi konten video di Brasil sangat tinggi. Facebook Watch dan siaran langsung (Live Streaming) pertandingan sepak bola atau acara karnaval sering kali memecahkan rekor penonton. Bagi masyarakat Brasil, tidak memiliki Facebook sama dengan terisolasi dari pergaulan sosial.
5. Meksiko: Konektivitas Keluarga dan Hiburan
Masih dari benua Amerika, Meksiko menempati urutan kelima. Dengan jumlah pengguna yang menembus angka 100 juta, Meksiko membuktikan bahwa Facebook adalah alat komunikasi vital. Bagi banyak keluarga Meksiko, terutama yang memiliki anggota keluarga bekerja di luar negeri (seperti di AS), Facebook adalah cara utama untuk tetap terhubung.
Selain fungsi komunikasi, aspek hiburan memegang peranan penting. Meme, video lucu, dan berita selebriti menyebar dengan kecepatan kilat di ekosistem Facebook Meksiko. Tingkat penetrasi internet yang terus membaik di wilayah pedalaman Meksiko juga menyumbang pertumbuhan pengguna baru yang konsisten setiap tahunnya.
6. Filipina: Sang Ibu Kota Media Sosial
Sering dijuluki sebagai "Social Media Capital of the World", Filipina menempati posisi keenam. Meskipun secara populasi total Filipina lebih kecil dibandingkan negara-negara di atasnya, persentase penduduk yang menggunakan Facebook di sana nyaris menyentuh angka saturasi. Hampir setiap orang Filipina yang memiliki akses internet pasti memiliki akun Facebook.
Fenomena "Free Basics" atau paket data internet gratis yang menyertakan akses dasar ke Facebook menjadi katalis utama di masa lalu, dan kebiasaan itu terbawa hingga kini. Di Filipina, Facebook digunakan untuk segala hal. Mulai dari mengikuti berita nasional karena ketidakpercayaan pada media konvensional tertentu, hingga mengelola bisnis rumahan. Tingkat keterlibatan (engagement rate) pengguna Filipina adalah salah satu yang tertinggi di dunia, dengan jumlah like, komentar, dan share per pengguna yang jauh di atas rata-rata global.
7. Vietnam: Pasar E-Commerce yang Agresif
Vietnam adalah kuda hitam di Asia Tenggara yang menempati posisi ketujuh. Pertumbuhan ekonomi digital Vietnam yang pesat tercermin dari aktivitas mereka di Facebook. Dengan estimasi pengguna mendekati angka 80 hingga 90 juta, Vietnam menjadikan Facebook sebagai ladang bisnis yang sangat serius.
Istilah "F-commerce" atau Facebook Commerce sangat hidup di sini. Banyak jenama lokal besar yang lahir dan besar hanya dengan mengandalkan iklan Facebook tanpa memiliki toko fisik. Selain itu, komunitas gaming di Vietnam sangat masif. Fitur Facebook Gaming untuk live streaming permainan video sangat populer, menciptakan selebriti-selebriti internet baru yang berpenghasilan fantastis hanya dari siaran langsung bermain game.
8. Bangladesh: Pertumbuhan Digital yang Pesat
Posisi kedelapan ditempati oleh Bangladesh. Negara di Asia Selatan ini sedang mengalami transformasi digital yang mirip dengan India beberapa tahun lalu. Dengan populasi yang padat dan infrastruktur internet yang semakin membaik, jutaan warga Bangladesh baru saja "melek digital" dan Facebook adalah pelabuhan pertama mereka.
Di Dhaka dan kota-kota besar lainnya, Facebook menjadi corong utama untuk aktivisme sosial dan penyebaran berita. Bagi kalangan muda Bangladesh, Facebook adalah jendela dunia untuk melihat tren global, pendidikan, dan peluang beasiswa. Pertumbuhan di Bangladesh diprediksi akan terus naik seiring dengan bonus demografi yang mereka alami.
9. Thailand: Negeri Gajah Putih yang Hiper-Koneksi
Thailand berada di posisi sembilan, bersaing ketat dengan negara-negara tetangganya. Thailand dikenal dengan adopsi teknologi seluler yang sangat tinggi. Di Bangkok, tercatat sebagai salah satu kota dengan jumlah pengguna Facebook aktif terpadat di dunia.
Karakteristik unik pengguna Thailand adalah kecintaan mereka pada perdagangan percakapan (conversational commerce). Pembeli di Thailand sangat suka melakukan tawar-menawar harga atau bertanya detail produk melalui Facebook Messenger sebelum membeli. Hal ini membuat fitur perpesanan bisnis di Thailand berkembang sangat canggih, bahkan banyak yang sudah menggunakan chatbot otomatis untuk melayani pelanggan.
10. Mesir: Gerbang Digital Timur Tengah
Menutup daftar sepuluh besar adalah Mesir. Sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia Arab, Mesir menjadi pusat gravitasi pengguna Facebook di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA). Facebook telah memainkan peran sejarah yang penting di Mesir sejak masa "Arab Spring" dan terus menjadi platform utama untuk diskursus publik.
Selain politik, sisi hiburan dan komunitas sangat kental. Konten kreator Mesir yang memproduksi video komedi dan sketsa sosial sangat digemari dan sering viral hingga ke negara-negara Arab lainnya. Ini menjadikan Mesir sebagai pasar kunci bagi Meta untuk mempertahankan relevansinya di dunia berbahasa Arab.
Mengapa Negara-Negara Ini Mendominasi?
Setelah melihat daftar di atas, timbul pertanyaan mendasar: Mengapa negara-negara berkembang mendominasi daftar 10 negara pengguna facebook terbanyak di dunia? Ada benang merah yang bisa ditarik dari fenomena ini.
Pertama, Faktor Infrastruktur dan Ekonomi.
Di negara maju, orang memiliki banyak alternatif hiburan berbayar dan perangkat canggih. Di negara berkembang, Facebook menawarkan hiburan "gratis" dan lengkap. Dengan satu aplikasi, pengguna bisa mendapat berita, hiburan video, dan komunikasi. Paket data internet di negara-negara seperti India dan Indonesia juga sering kali memberikan kuota khusus untuk akses media sosial, yang membuat hambatan biaya menjadi rendah.
Kedua, Struktur Sosial Masyarakat.
Negara-negara seperti Indonesia, Brasil, Filipina, dan India memiliki budaya kolektif yang kuat. Masyarakatnya senang berkumpul, berbagi cerita, dan menjaga tali silaturahmi. Facebook memfasilitasi kebutuhan budaya ini secara digital. Fitur Grup Facebook, misalnya, menggantikan fungsi balai warga atau pos ronda di dunia maya, memungkinkan interaksi komunitas tetap berjalan tanpa batasan fisik.
Ketiga, Peran Ekonomi Informal.
Di Amerika Serikat atau Eropa, ekonomi didominasi oleh perusahaan terstruktur. Di negara-negara berkembang dalam daftar ini, sektor informal dan UMKM adalah tulang punggung ekonomi. Facebook Marketplace dan Grup Jual Beli menyediakan lapak gratis tanpa pajak dan birokrasi rumit bagi jutaan pedagang kecil untuk mencari nafkah. Ini menciptakan ketergantungan ekonomi yang sulit diputuskan.
Evolusi Fitur: Kunci Mempertahankan Pengguna
Meta menyadari bahwa untuk mempertahankan posisinya di negara-negara ini, mereka harus terus berinovasi. Sepanjang tahun 2024 hingga 2025, Facebook melakukan perombakan besar-besaran. Algoritma "Discovery Engine" yang diperkenalkan mulai bekerja efektif. Jika dulu beranda kita hanya berisi status teman, kini Facebook menyuguhkan konten dari orang yang tidak kita kenal namun relevan dengan minat kita, mirip dengan cara kerja TikTok.
Fitur Reels juga menjadi senjata utama. Di negara seperti Indonesia dan Vietnam, durasi tonton Reels di Facebook meningkat tajam. Kreator konten yang merasa algoritma TikTok terlalu fluktuatif, mulai kembali melirik Facebook sebagai platform yang lebih stabil untuk membangun basis pengikut dan mendapatkan penghasilan melalui fitur monetisasi bintang (Stars) dan iklan di sela video.
Selain itu, integrasi kecerdasan buatan atau AI generatif semakin canggih. Di tahun 2025, pengguna di negara-negara teratas ini mulai terbiasa menggunakan asisten AI Meta untuk mencari informasi, membuat stiker kustom, hingga membantu menulis keterangan foto (caption). Kemudahan ini semakin memanjakan pengguna dan membuat mereka betah berlama-lama di dalam aplikasi.
Tantangan di Masa Depan
Meskipun angkanya fantastis, bukan berarti Facebook tanpa tantangan di 10 negara ini. Isu keamanan data dan privasi tetap menjadi bayang-bayang. Di Eropa, regulasi sangat ketat, namun di negara berkembang, kesadaran akan privasi data mulai tumbuh. Pengguna mulai lebih berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi.
Tantangan kedua adalah generasi muda. Meskipun total pengguna naik, demografi pengguna aktif di bawah usia 20 tahun di negara-negara ini mulai tergerus oleh platform gaming seperti Roblox atau platform pesan instan seperti Discord. Facebook harus berjuang keras untuk tidak hanya menjadi "aplikasi bapak-bapak dan ibu-ibu", tetapi tetap relevan bagi anak muda yang akan menjadi pemegang kekuatan ekonomi di masa depan.
Masalah hoaks dan polarisasi politik juga menjadi pekerjaan rumah besar. Di negara demokrasi besar seperti India, Amerika Serikat, Indonesia, dan Brasil, Facebook sering dijadikan ladang pertempuran buzzer politik yang bisa memecah belah masyarakat. Kemampuan Meta untuk memoderasi konten dalam bahasa lokal dan konteks budaya setempat sangat diuji di sini.
Kesimpulan
Melihat data 10 negara pengguna facebook terbanyak di dunia pada tahun 2025 ini memberikan kita wawasan yang jelas: Facebook telah bertransformasi dari sekadar jejaring sosial menjadi infrastruktur digital bagi negara-negara berkembang. India memimpin dengan skala yang tak tertandingi, sementara Indonesia terus membuktikan diri sebagai kekuatan digital utama di Asia Tenggara.
Dominasi ini bukan terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari adaptasi fitur yang memenuhi kebutuhan dasar manusia: koneksi, ekonomi, dan hiburan. Bagi para pelaku bisnis, daftar negara ini adalah peta harta karun. Siapa pun yang ingin memenangkan pasar global harus memiliki strategi yang kuat di platform Facebook, khususnya di negara-negara yang telah disebutkan di atas.
Facebook mungkin tidak lagi menjadi "mainan baru" yang berkilau, namun ia telah menjadi utilitas—seperti listrik atau air—bagi miliaran orang di dunia. Dan selama negara-negara seperti India, Indonesia, dan Brasil terus bertumbuh secara digital, matahari tampaknya belum akan terbenam bagi kerajaan bisnis Mark Zuckerberg dalam waktu dekat.
Jika Anda ingin terus mendapatkan wawasan mendalam seputar tren teknologi global, analisis media sosial terbaru, serta tips digital marketing yang praktis untuk bisnis Anda, jangan ragu untuk membaca artikel menarik lainnya hanya di
tags: pengguna facebook terbanyak 2025, statistik facebook 2025, negara pengguna facebook terbesar, data pengguna facebook indonesia, demografi media sosial, tren facebook 2025, india facebook users, meta facebook statistik, ekonomi digital, media sosial terpopuler

Posting Komentar untuk "10 Negara Pengguna Facebook Terbanyak di Dunia Tahun 2025: India Masih Merajai, Indonesia di Posisi Berapa?"
Posting Komentar