CMS Merupakan Singkatan Dari Apa? Begini Pejelasan Selengkapnya
CMS Merupakan Singkatan Dari Apa? Begini Pejelasan Selengkapnya - CMS atau Content Management System merupakan suatu perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menciptakan, mengatur, dan menyimpan konten digital seperti teks, gambar, video, dan audio tanpa memerlukan pemahaman teknis yang mendalam tentang pemrograman web.
Beberapa contoh CMS yang populer di dunia antara lain WordPress, Joomla, dan Drupal. WordPress khususnya sering digunakan oleh individu yang aktif dalam kegiatan menulis, seperti penulisan artikel atau cerita. Apakah Anda juga menggunakan WordPress?
Pembahasan mengenai CMS sendiri sangatlah luas. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai CMS Merupakan Singkatan Dari Apa? Begini Pejelasan Selengkapnya melalui penjelasan di DmasTekno.
Apa itu CMS
Content Management System (CMS) merupakan suatu sistem atau aplikasi yang bertujuan untuk mengelola, menyimpan, serta mengatur konten digital seperti teks, gambar, video, dan audio. Dengan menggunakan CMS, pengguna dapat membuat, mengedit, dan mengelola konten tanpa memerlukan pengetahuan teknis yang mendalam tentang pemrograman web.
Secara keseluruhan, CMS dapat dimanfaatkan untuk mengelola konten dari beragam jenis situs web, termasuk blog, situs e-commerce, portal berita, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, CMS juga mampu mengelola konten dari berbagai perangkat, mulai dari desktop, laptop, tablet, hingga smartphone.
Baca Juga: Nobu Internet Banking: Fitur, Persyaratan, Cara Daftar, dan Kelebihannya
Sejarah CMS
Sejarah evolusi CMS dimulai pada awal dekade 1990-an, saat munculnya sistem manajemen konten yang dikenal sebagai "Web Content Management System" (WCMS). Pada periode tersebut, WCMS dipergunakan untuk menyusun serta mengelola konten dari situs web yang terstruktur dengan teknologi HTML statis.
Pada awal milenium kedua, ditemukanlah CMS generasi baru yang mampu menciptakan situs web yang dinamis dan memberikan kesempatan bagi pengguna untuk melakukan penyuntingan konten melalui antarmuka web. Ketika itu, WordPress muncul sebagai salah satu CMS yang menjadi favorit di kalangan pengguna.
Selama bertahun-tahun berikutnya, CMS terus mengalami perkembangan dengan penyempurnaan fitur yang lebih maju, seperti pengaturan hak akses, pengelolaan template, pengelolaan plugin serta ekstensi, dan peningkatan kualitas manajemen konten.
Pada masa kini, CMS telah menjadi salah satu alat paling umum yang digunakan untuk mengatur konten dari situs web, dengan beragam jenis CMS yang tersedia mulai dari yang bersifat gratis hingga berbayar.
Beberapa di antaranya dirancang untuk kegunaan yang sederhana dan dapat diakses oleh berbagai kalangan, sementara yang lainnya menawarkan kompleksitas yang lebih tinggi dan membutuhkan pengetahuan teknis yang lebih mendalam. Namun, pada prinsipnya, CMS memberikan kemudahan bagi siapa saja dalam menyusun serta mengelola konten dari situs web.
Fitur-Fitur CMS
Setelah memahami konsep dasar CMS, agar pembahasan ini menjadi lebih komprehensif, adalah penting untuk menjelaskan fitur-fitur yang terkandung di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa fitur utama yang perlu dipahami.
1. Plugin
Plugin merupakan aplikasi tambahan yang dapat diintegrasikan ke dalam CMS guna meningkatkan fungsi dan kemampuan suatu situs web. Contoh dari fungsi yang dapat ditambahkan melalui plugin termasuk formulir kontak, galeri foto, optimisasi mesin pencari (SEO), dan lain sebagainya.
Dalam konteks penggunaan plugin CMS, setiap opsi memiliki keunggulan tersendiri yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Sebagai contoh, plugin Yoast SEO sering digunakan untuk memperbaiki SEO.
2. Tema
Tema merujuk pada tampilan visual dari suatu situs web yang dapat diubah sesuai keinginan. Penggunaan tema memungkinkan modifikasi tampilan situs web tanpa perlu melakukan perubahan pada kode dasarnya.
Dalam pemilihan tema, penting untuk mempertimbangkan karakteristik target pengguna. Dengan memilih tema yang sesuai, dapat meningkatkan jumlah kunjungan ke situs web. Hal ini dapat berujung pada peningkatan pendapatan melalui penayangan iklan.
3. Ekstensi
Ekstensi merupakan aplikasi tambahan yang dapat diinstal pada CMS untuk menambahkan fungsi dan kemampuan situs web, serupa dengan plugin. Namun, biasanya ekstensi lebih spesifik dan umumnya digunakan pada CMS tertentu seperti Joomla atau Magento.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Browser dan Bagaimana Cara Kerjanya saat Kita Menjelajahi Internet?
Fungsi dari Content Management System (CMS)
Fungsi utama dari Content Management System (CMS) adalah untuk menyederhanakan pengelolaan konten digital dalam sebuah situs web tanpa memerlukan pengetahuan teknis yang mendalam tentang pemrograman web. Berbagai fungsi yang dapat dilakukan oleh CMS mencakup:
- Penyimpanan dan pengelolaan konten: CMS memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mengelola berbagai jenis konten seperti teks, gambar, video, dan audio dalam satu tempat yang terorganisir.
- Pembuatan dan pengeditan konten: CMS menyediakan antarmuka yang intuitif sehingga pengguna dapat dengan mudah membuat dan mengedit konten.
- Pengelolaan hak akses: CMS memungkinkan pengelolaan hak akses pengguna, termasuk memberikan akses hanya kepada pengguna tertentu untuk mengedit atau membuat konten.
- Pengelolaan struktur konten dan menu: CMS memfasilitasi pengelolaan struktur konten dan menu dalam sebuah situs web, yang meningkatkan kemudahan navigasi bagi pengunjung.
- Pengelolaan template atau desain: CMS memungkinkan pengelolaan template atau desain situs web, memudahkan pengelolaan tampilan situs web.
- Backup dan restore: CMS memungkinkan pengguna untuk melakukan backup dan restore konten yang tersimpan dalam sistem, memastikan konten tetap aman dan dapat dipulihkan jika terjadi masalah.
- Pengelolaan plugin atau ekstensi: CMS memungkinkan pengguna untuk mengelola plugin atau ekstensi tambahan yang dapat meningkatkan fitur dan fungsionalitas situs web.
Kelebihan & Kekurangan Content Management System (CMS)
Content Management System (CMS) merupakan opsi yang sangat sesuai bagi pemilik website. Namun, terdapat pula beberapa aspek negatif yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya.
Berikut ini adalah beberapa keunggulan dan kelemahan CMS yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan dan pengelolaan website Anda.
Keunggulan
Kemudahan Penggunaan: Dengan CMS, pengguna tidak memerlukan keahlian coding yang mendalam. Dukungan untuk ekstensi dan template juga tersedia dalam opsi berbayar.
Efisiensi Biaya: Sebagian besar platform CMS tersedia secara gratis, sementara ekstensi dan template juga dapat diakses tanpa biaya tambahan.
Penyesuaian Mudah: Terdapat beragam ekstensi dan plugin yang dapat diinstal untuk menambahkan fitur baru sesuai kebutuhan. Selain itu, tersedia pula banyak opsi dari direktori resmi dan situs pihak ketiga.
Manajemen Pengguna: Salah satu fungsi utama CMS adalah menyediakan fitur manajemen pengguna. Contohnya, WordPress memungkinkan pengaturan peran pengguna dan hak akses dalam mengelola website.
Instalasi yang Mudah: Sebagian besar CMS dapat diinstal dengan mudah tanpa biaya. Hanya diperlukan pembelian domain dan paket hosting yang terjangkau.
Dokumentasi Komprehensif: Terdapat berbagai sumber dokumentasi online, forum tanya jawab, deskripsi ekstensi dan template, tutorial, serta video yang dapat membantu pengguna mulai dari awal.
Kelemahan
Risiko Keamanan: Jika tidak diperbarui secara berkala, ekstensi dan template pada CMS dapat menjadi sumber kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, website yang menggunakan CMS rentan menjadi target serangan oleh para peretas.
Keterbatasan Fitur SEO: Meskipun beberapa platform CMS mungkin menyediakan beberapa alat SEO, namun upaya SEO manual dan penggunaan ekstensi tambahan tetap diperlukan untuk mencapai peringkat yang tinggi dalam hasil pencarian.
Fleksibilitas Terbatas: Menerapkan fitur tertentu pada beberapa CMS dapat menjadi sulit tanpa memiliki keterampilan teknis yang memadai atau tanpa bantuan seorang pengembang.
Content Management System (CMS) yang Populer di Internet
Saat ini terdapat beragam Sistem Manajemen Konten (CMS) yang tersedia untuk dipilih, dan masing-masing ditujukan untuk banyak pengguna yang berbeda. Oleh karena itu, disarankan untuk mengidentifikasi tujuan Anda terlebih dahulu agar dapat memilih CMS yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Berikut adalah beberapa CMS populer yang terdapat di pasaran saat ini.
1. WordPress.org
WordPress merupakan CMS yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, mencakup 42,9% dari total website yang ada saat ini. Awalnya dikenal sebagai platform blog publishing dengan alat manajemen konten yang canggih, WordPress kini dapat digunakan untuk berbagai jenis website, termasuk toko online, situs e-learning, dan portofolio sederhana.
Terdapat beragam plugin dan tema WordPress yang dapat dengan relatif mudah dikonfigurasi, menjadikannya sebagai CMS yang sangat fleksibel dan dapat disesuaikan sesuai kebutuhan pengguna.
Sebagai platform open-source, WordPress memiliki komunitas yang besar serta forum-forum khusus yang dapat dimanfaatkan oleh pemilik website untuk berdiskusi dengan pengguna lain atau mencari tutorial yang diperlukan.
2. Drupal
Drupal merupakan salah satu CMS lain yang digunakan oleh sejumlah pengguna, termasuk bisnis skala besar dan badan pemerintah seperti NASA, Tesla, Sony Music, dan Nokia. Drupal menawarkan kecepatan loading yang baik serta tingkat keamanan yang tinggi.
Selain itu, Drupal menyediakan modul bawaan yang dapat memaksimalkan fungsi dan tampilan website, serta memungkinkan integrasi dengan berbagai tool analitik, pemasaran, dan e-commerce.
Untuk menggunakan Drupal, diperlukan layanan hosting Drupal serta pengetahuan dasar dalam coding, sehingga CMS ini lebih cocok digunakan oleh para profesional di bidang tersebut.
3. PrestaShop
PrestaShop merupakan CMS yang banyak digunakan untuk membuat toko online skala kecil hingga menengah. Salah satu keunggulan PrestaShop adalah proses pembelajaran awal yang sederhana dan akses mudah ke berbagai alat e-commerce yang ramah pengguna.
PrestaShop mendukung berbagai mata uang dan bahasa, serta menyediakan alat SEO untuk meningkatkan peringkat toko online Anda dalam hasil pencarian. Namun, CMS ini mungkin kurang sesuai untuk bisnis skala besar karena keterbatasan dalam penyesuaian, di mana Anda perlu membeli modul dan template premium.
4. Magento
Magento merupakan platform e-commerce populer yang digunakan oleh toko online skala menengah hingga besar. Beberapa perusahaan terkemuka seperti Samsung, Nike, dan Ford menggunakan Magento karena opsi penyesuaian tingkat lanjut dan skalabilitasnya.
Magento hadir dalam dua versi, yaitu open-source dan Commerce. Versi open-source tersedia secara gratis dengan sejumlah fitur seperti penjualan global, pencarian website, dan manajemen katalog.
Untuk mendapatkan fitur dan dukungan premium, tersedia juga versi Commerce yang harga dan fiturnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
5. Joomla!
Joomla! merupakan salah satu CMS open-source terbaik lainnya yang mendukung berbagai jenis website, baik untuk penggunaan pribadi maupun bisnis.
Keunggulan Joomla! terletak pada kemampuannya untuk mengelola konten secara terpisah, yang berguna jika website Anda memiliki berbagai jenis konten. Fitur revisi Joomla! juga memungkinkan modifikasi file dengan aman.
Namun, pengguna Joomla! disarankan untuk memiliki pengetahuan teknis dasar dalam penggunaan CMS ini, sehingga lebih cocok bagi pengembang web yang berpengalaman.
Penting untuk memilih layanan hosting Joomla! yang menyediakan berbagai alat manajemen hosting yang ramah pengguna untuk mempermudah pengelolaan website Anda.
Baca Juga: Teknologi Informasi: Pengertian, Fungsi, Komponen Hingga Dampaknya
Posting Komentar untuk "CMS Merupakan Singkatan Dari Apa? Begini Pejelasan Selengkapnya"
Posting Komentar